Ola!

Bagaimana kabarnya?

Our simple wedding

Setelah tertunda beberapa lama untuk nulis kelanjutan cerita ini, akhirnya saya balik deh.

Ternyata betul yah menulis itu memerlukan mood dan kemauan keras mengalahkan rasa malas. Sekarang mari kita lanjutkan ceritanya supaya saya gak setengah-setengah memberikan informasi untuk manteman.

Untuk refresh cerita sebelumnya teman-teman bisa baca Mixed Marriage between Portuguese and Indonesian (Part 1)

Akhirnya dengan modal nekat Babang (saat itu masih calon suami) sampai di Jakarta. Super duper deg-degan karena waktu itu masih ada karantina. Kami waktu  itu pasrah aja ya namanya juga usaha. Tapi alhamdulillah gak ada masalah hasilnya negatif guys.  Kami langsung mulai satsitset proses untuk daftar  menikah di KUA. 

1. KUA

Saya reconfirmed ke pihak KUA dan saya bawa semua dokumen karena saya ingin memastikan semua sudah sesuai. Lalu petugas KUA membantu saya dan menginformasikan apa saja yang harus kami persiapkan. 

Mempelai Pria (WNA)

• FC Passport
• FC Birth Certificate yang sudah ditranlsate ke bahasa dan dilegalized
• Certificate No Impediment (CNI)
• Surat Keterangan Mualaf
• Pasfoto terpisah 2 x 3 dan 3 x 4 background biru, masing-masing 5 lembar.

Mempelai Wanita (Indonesia)

• Fotokopi KTP
• Surat pengantar dari RT-RW setempat.
• Surat Keterangan Nikah (N1, N2, N4) dari Kelurahan/Desa tempat domisili.
• Persetujuan kedua calon pegantin (N3).
• Surat Rekomendasi/Pindah Nikah (dikenal juga sebagai Surat Numpang Nikah) bagi yang bukan penduduk asli daerah tersebut.
• FC KTP  Bapak sebagai wali nikah. 
• FC KTP 2 (dua) orang saksi nikah.

Mudah-mudahan gak ada yang  kelewat ya manteman seingat saya sih itu semua.

Setelah mendapatkan semua info saya  langsung capcus meluncur unruk mempersiapkan semua.

Penuh drama karena tadinya kami mau akad dan resepsi di vila akan tetapi rencana semua berubah karena saat itu masih pandemi dan masih serba dibatasi. Sambil memikirkan apakah akad dulu resepsi menyusul saya pun mempersiapakan dokumen saya ke kampung halaman saya. Duh penuh drama yang buat kesal tuh perdokumenan sebetulnya. 

2. N1, N2, N4 dari Kelurahan/Desa tempat domisili.

Saya meluncur ke kampung halaman untuk mendapatkan Surat Keterangan Nikah (N1, N2, N4) dari Kelurahan/Desa tempat domisili. Kesal bercampur baur pokoknya harus banyak bersabar. Pelayanan di Indo tuh terkadang ya lebih banyak dipersulitnya. Dikarenakan menikah dengan WNA jadinya belibet deh harus siap-siap aja lautan sabar ya. Kadang ada oknum yang memanfaatkan juga. Saya agak kecewa sih karena ada pihak yang tahu betul perjuangan saya berbulan-bulan untuk mendapatkan dokumen, eh sangat disayangkan karena tiba-tiba ada oknum lain yang ikut-ikutan. 

Tapi alhamdulillah selesai juga karena kami ingin semua cepat kelar. Percaya teman-teman masih ada kok orang-orang yang baik dan mau bantu. Sesulit apapun itu. Memang sih banyak banget yang mesti kami siapkan dan ribet bikin Capek hati dan pikiran. Tapi Alhamdulillah semua proses bisa selesai dengan cepat. 

Lalu setelah itu saya bawa semua dokumen tersebut  ke KUA domisili saya untuk mendapatkan surat rekomendasi.

3. Daftar Nikah 

Setelah semua dokumen dan surat rekomendasi saya dapatkan, saya langsung meluncur ke KUA Jakarta untuk daftar. Alhamdulillah saya merasa terbantu sekali dengan staff KUA di Jakarta. Semua dipermudah dan lancar.

4. Hari-H Akad Nikah

Alhamdulillah akhirnya kami sah menikah di tgl 26 Feb, SAH!

Walaupun pada akhirnya kami hanya akad sederhana dan diwakili beberapa orang dari keluarga saya. Semuanya in total kurang dari 15 orang. Akan tapi tidak mengurangi kesakralan proses akad. Babang mah santai tapi saya yang deg-degan abis stress hahahaha Alhamdullah atas ijin Allah semua lancar jaya. Setelah lebih dari 2 tahun menunda dan totally LDR-an gara-gara pandemi. Plong banget rasanya.😇

5. Luncheon

Setelah akad kami meluncur untuk makan siang bersama. Kami memilih restoran yang otentik dan sangat Indonesia. Suasananya pun sangat nyaman. 

Perjuangan kami menunggu selama 2 tahun akhirnya menjadi  kenyataan. Tapi  no no belum usai manteman. Menikah dengan WNA itu benar-benar seperti menikah dengan dokumen hahhaha. gak beres-beres.

6. Setelah Menikah

Apa sih proses yang harus dilakukan setelah menikah? 

Kami harus lapor ke Kedubes Portugal di Jakarta karena untuk mengesahkan pernikahan kami di Portugal supaya saya diakui donk sebagai istri babang di Portugal.😏

Dokumen yang harus  disiapkan adalah sebagai berikut:

1. Authenticate Birth Certificate Istri

Sama ya manteman diulang lagi dari urutan ini:

• Notaris
• Kemenkumham
• Kementrian Luar Negeri

2. Authenticate Buku Nikah

Dengan urutan sebagai berikut:

• KUA
• Kementrian Agama
• Kemenkumham
• Kementrian Luar Negeri

3. FC Paspor (Suami+Istri)

4. Transcribe and Register at Portuguese Embassy

Setelah semua dokumen diatas komplit lalu kami kirim email ke embassy untuk appointment kapan dokumen dapat diserahkan. Setelah mendapat jawaban lalu kami serahkan ke Kedubes Portugal dan dari pihak kedubes konfirmasi dan informasi untuk fee-nya. Setelah kami menyelesaikan pembayaran transkripsi dokumen ke Portuguese akhirnya selesai dan konsulat menginformasikan bahwa pernikahan kami sudah sah terdaftar di Portugal. Alhamdulillah.

Kalau throwback ke belakang rasanya perjuangan dulu sangat berat sekali tetapi sekarang alhamdulillah lega. Kami sekarang sedang fokus untuk menyiapkan kitas dan tadinya saya mau buat resident card di Portugal tapi nantilah satu-satu. Karena kami masih ingin jalan-jalan dulu saat ini.

Alhamdulillah perjalanan yang panjang!

Mudah-mudahan apa yang saya tulis di sini bisa bermanfaat. Karena jujur ketika kami sedang proses, kami tuh benar-benar tidak ada yang membantu. Cari info sana-sini sendiri. Kami tidak join di mixed marriage group or komunitas apapun itu.  Jadi saya single fighter tapi Alhamdulillah masih ada orang-orang baik yang membantu kami. 

Thanks a lot and we appreciated it so much pokoknya.

Oke deh sekian dulu dari saya.

Salam!

Ate ja!

xx Mrs. Carreiro